Pagi! Aku sudah bicara bukan... post seterusnya tak tunggu lama... masih memerah sel-sel otak... meregang-regang akal sejengkal menjadi berkilometer....sungguh! idea itu dariNya...namun, bukanlah aku menantinya datang menerpa tanpa sepalit usaha pada kanvas minda... sebenar-benar cerita.. mindaku ini laksana belantara idea...idea-idea menjalar menjadi belukar... hinggakan memilih keluar terlalu sukar...aduh...ke sukma ku tanya yang mana satu ku mahu... ke tubuh ku tanya yang mana satu ku mampu...
Saban-saban sepanjang usia, meniti kehidupan yang bakal terhenti bila-bila masa, hidangan pilihan mengisi lapar dahaga perjalanan...enak atau tidak, manis, masin, masam, pahit, pedas, tawar disantap ditelan jua..terkadang termuntah keluar...sudah tak upaya dikemam dimamah, apakan daya...citarasa tidak sama, lantas manusia memilih menu berbeza... yang mampu bersantap mewah, jangan la pula berpongah-pongah, yang sekadar murah dan mudah, syukurlah... semua itu dari Allah...kelak disentap rezeki...tiada lagi bersaki baki..terngadah lapar bagai nak mati... apapun pun yang ditelan, menjadi darah daging dalam badan selebihnya terhumban ke lubang jamban... semuanya punya kesan, kesihatan ataupun ketidaksihatan... sedap tak bermakna sihat...yang tak sedap selalu menjadi ubat...apa guna sedap dilidah, badan menanggung padah...pesan seorang teman "jaga makan"...
Begitu resam pilihan, bukan ideologi kehidupan, tapi suatu kenyataan..setiap keputusan yang dilakukan mengundang kesan di hari kemudian...hidup ini suatu percaturan..tiada undang-undang sehebat al-Quran..dan sunnah sebagai tauladan...apa guna iman kalau tak dijadikan neraca timbangan...akal fikiran jangan pula dijadikan perhiasan...
Aduhai...bukanlah aku mengeluh kesah...sekadar melepaskan sehela resah... melihat ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang, ke atas, ke bawah... hutan batu, rimba kaca, dinding legap, cahaya dari tingkap, kereta, tram, lori, bas...dan manusia...mereka..manusia yang berjalan di sini sana, bergelak ke tawa di mana-mana, yang tiada rumah menangis dan meyumpah seranah, yang pelbagai karenah..entah...semak...semak sebu dalam dada...mereka begitu laju, terus-terusan meburu..buruan yang palsu...enak dipandang tapi semua itu tipu... carilah sesuatu yang kamu harus tahu...
Irama sayu berlagu syahdu di dalam perutku...maaf sang perut, lupa pula aku pada kamu... matahari sudah meninggi, harusnya waktu makan tengahari...terlalu asyik dibelantara idea dan karya, sekalipun dinding itu masih hitam dan legam dari semalam dan kapur-kapur masih berterabur...bersarapan maya semata..mungkin aku harus makan..maka aku mampu membuat pilihan...
Saban-saban sepanjang usia, meniti kehidupan yang bakal terhenti bila-bila masa, hidangan pilihan mengisi lapar dahaga perjalanan...enak atau tidak, manis, masin, masam, pahit, pedas, tawar disantap ditelan jua..terkadang termuntah keluar...sudah tak upaya dikemam dimamah, apakan daya...citarasa tidak sama, lantas manusia memilih menu berbeza... yang mampu bersantap mewah, jangan la pula berpongah-pongah, yang sekadar murah dan mudah, syukurlah... semua itu dari Allah...kelak disentap rezeki...tiada lagi bersaki baki..terngadah lapar bagai nak mati... apapun pun yang ditelan, menjadi darah daging dalam badan selebihnya terhumban ke lubang jamban... semuanya punya kesan, kesihatan ataupun ketidaksihatan... sedap tak bermakna sihat...yang tak sedap selalu menjadi ubat...apa guna sedap dilidah, badan menanggung padah...pesan seorang teman "jaga makan"...
Begitu resam pilihan, bukan ideologi kehidupan, tapi suatu kenyataan..setiap keputusan yang dilakukan mengundang kesan di hari kemudian...hidup ini suatu percaturan..tiada undang-undang sehebat al-Quran..dan sunnah sebagai tauladan...apa guna iman kalau tak dijadikan neraca timbangan...akal fikiran jangan pula dijadikan perhiasan...
Aduhai...bukanlah aku mengeluh kesah...sekadar melepaskan sehela resah... melihat ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang, ke atas, ke bawah... hutan batu, rimba kaca, dinding legap, cahaya dari tingkap, kereta, tram, lori, bas...dan manusia...mereka..manusia yang berjalan di sini sana, bergelak ke tawa di mana-mana, yang tiada rumah menangis dan meyumpah seranah, yang pelbagai karenah..entah...semak...semak sebu dalam dada...mereka begitu laju, terus-terusan meburu..buruan yang palsu...enak dipandang tapi semua itu tipu... carilah sesuatu yang kamu harus tahu...
Irama sayu berlagu syahdu di dalam perutku...maaf sang perut, lupa pula aku pada kamu... matahari sudah meninggi, harusnya waktu makan tengahari...terlalu asyik dibelantara idea dan karya, sekalipun dinding itu masih hitam dan legam dari semalam dan kapur-kapur masih berterabur...bersarapan maya semata..mungkin aku harus makan..maka aku mampu membuat pilihan...
Comments