Skip to main content

Dendang Perantau

dia bakal pergi.. meninggalkan jiwa-jiwa yang masih rindu... sebulan bertamu.. terpadamkah segala hitam semalam? atau  mungkinkah berlalunya sekadar pintasan masa? dalam ramai.. ada jiwa-jiwa yang suci.. sekalipun saat sua pertama itu hitam dan legam.. ada yang sudah suci saat sua pertamanya dan di penghujungnya semakin suci dan berseri.. dan ada juga jiwa-jiwa yang tiada beza... hitam awalnya.. hitam hujngnya, ah tercelalah jiwa-jiwa itu... lalu, di kalangan manakah aku? sungguh.. tiba-tiba bimbang itu datang.. bertandang di lewat malam terakhir ramadhan 1430.... juga tertanya.. apakah mungkin.. sesaat tadi adalah sujud terakhirku untuk terawih bagi usia ini...

lewat 3 tahun ini... aku berpuasa di perantauan.. jauh dari enak harum masakan emak saat senja manapak tiba... tiada juga peluang berdirisama di sisinya berterawikh... tiada syahdu suara ayah mengejut bangun sahur bersama.. tiada gelak ketawa kakanda... anak-anak.. jua saudara mara.. semua jauh.. di tanah air... dan inshaAllah.. ini juga tahun ketiga berhari raya di negeri orang..

memanglah.. suasananya amat berbeza... aku sebenarnya tidak kisah tentang berpuasa di sini.. seperti post sebelum ini.. telah kukatakan.. terawikh di sini adalah pengalaman terindah dalam hidupku.. bahkan.. ramadhan di sini.. dibalik kekurangan belaian keluarga.. aku merasa nikmat tuhanku yang amat luar biasa... di sini aku merasa nikmat jatuh cinta pada ayat-ayat tuhanku.. mengertinya aku akan sebuah rasa yang mendamai hati saat jiwa menjadi kacau dan sepi... dan dalam sendiri... aku mengenal damai yang tak terperi.. di sini juga aku mengenal erti bersaudara... menghargai dan dihargai manusia... bukan aku bicara tentang kenalan.. tapi tentang teman... ya.. kenalan dan teman ini.. jauh bezanya... dan sungguh.. mana persaudaraan tidak diduga... dan pabila terharung suatu fasa yang meguja.. semakin aku kenal 'teman' itu pada maknanya...

aidilfitri bagi si anak bongsu lagi manja ini memanglah menguja.. sungguh.. berairmata juga di tahun pertama.. tahun kedua, aku kira sudah biasa... namun, bukan aku tidak tahu.. salahlah jika begitu... aidilfitri harus gembira.. harus senyum dan bersuka.. kerana ini hari kemenangan... apapun, airmata sekadar rindu.. bukan berduka.. sungguh, riuh gembira di jiwa pastinya ada... ah, jangan hiba.. gantikan dendang perantau dengan seloka di aidilfitri.. barulah ceria... aku kira, inshaAllah... aku sudah biasa jauh begini dari keluarga.. di sini punya teman-teman juga.. juga jemputan untuk beramah mesra...

cumanya.. suasana rumah ini agak suram... rindu riuh rendah mengemas rumah bersama kakak dan emak... rindu lenguh-lenguh jari memutar daun palas membalut berkilo-kilo ketupat... rindu tawa riang anak-anak saudara berlari di halaman... rindu harum bau serunding di dapur kayu... rindu arahan emak menyuruh itu disimpan ini dikemaskan... rindu juga memberi arahan pada anak-anak saudara menolong mengemas.. di sini... sekalipun bakal tiba hari raya... sama sahaja.. bergelut antara raya dan sekolah.. kerja-kerja yang melambak.. model-model yang memenuhi ruang rumah dan tidak tahu mana hendak diletak sekalipun baru sahaja berjaya menyusun rapat bawah katil untuk dimasukkan sebuah yang besaiz A0.. mahu mengemas pun tiada semangat... tambahan pabila kelihatanya orang lain pun tiada semangat... oh, apa sudah terjadi? ayuh teman-teman.. sekurang-kurangnya.. di hari raya ini.. biarlah rumah kita kemas.. ayuhlah berusaha menyimpan model-model kita yang besar ini.. atau mungkin.. fikirkan bagaimana utk dipamerkan dgn indah... inilah kita.. pelajar senibina... juga.. alangkah indahnya jika rumah ini punya bunga.. sungguh.. aku juga aneh memikirkan pasu bunga yang begitu indah... hiasanya hanyalah balsa wood iaitu salah sejenis bahan yg digunakan untuk membuat model.. hasil kerja siapakah itu? (perlukah mengaku?)

apapun.. hari raya tetap hari raya... senyum itu tetap ada.. juga terima kasih kepada keluarga atas kiriman baju raya yang indah juga kuih-muih yang hebat... sungguh kali ini kita tidak dapat beraya bersama... moga dengan izin si Dia Penguasa Masa... kelak tiba masanya, dapat kita bersama...

untuk aku dan semua.. sebulan ramadhan mengajar lebih dari menahan minum dan makan... hati yang disucikan dan jasad yang ditertibkan.. moga beroleh kekuatan berterusan... untuk terus dan terus menjaga iman dan ketaatan...

eid mubarak!!!!!
Taqabballahu minna wa minkum wa kullu 'am wa antum bikhair...

Comments

Popular posts from this blog

Transition

Sometimes I wonder if I would still blog after I go back for good since it always turns out that I don’t really blog whenever I return to Malaysia. I’m back in Melbourne again. Despite everything I said about this place. I'm always thankful that I’m studying here. 8 hours is long enough, can’t imagine going further. Let alone going back during a short winter break like I just did. Haha… However, regardless how good Melbourne is, coming back here is never easy. It is not the place, it’s the transition. Travelling is tiring. Yes, like yesterday, I had to take two flights, one from Penang to KL, then KL to Melb, it is a lot more tiring for someone like me who could barely sleep in a plane. That’s why I enjoy traveling during the day and taking a window seat. I enjoy day dreaming while staring at those fluffy white clouds. Haha.. Weather change changes everything. I had never went back during winter before. So that was my first time experiencing an abrupt change from a...

Willful Ignorance

I was too busy with architecture for the last few weeks.. . haven’t really got a chance to get my head around what’s going on in the world, especially back home in Malaysia. I felt detached from reality. I felt like I was living in ignorance. I felt guilty. Therefore, since I finished my final presentation yesterday (still got 2 submissions coming though)… Today, I decided to take a day off from architecture. I went out for a good lunch with a friend, had some retail therapy… and came back, get on the internet and try to update myself with some of the current issues. I read. I read. I read and I read. As a result. I feel sick. And I still feel guilty, way worse… I feel guilty and hopeless for knowing things I could never really do anything about. I know... I know...I know I’m a little behind. But I still need to put more efforts in understanding the following issues, I’m feeling lost and mentally constipated just by reading one or two news/articles/blogposts about them. 1. ...

Kerja Tak Siap Lagi!

I guess one of the real problem with Malaysian Architecture is it lacks of publication even on the internet. I have been browsing for Malaysian architecture these few days and surprisingly I found that there are many amazingly great projects back home. I stumbled upon many photos of interesting designs that I wish I could dig further for my assignment. But it is frustrating that how brief most of the information is. I also wonder if having a website is such a big deal (expensive, is it?) since not many firms have a website, let alone a good one. Some websites I have to say are not inviting at all. Many use dark/navy blue as the primary color, why is it? I don’t hate blue, but it’s not tasty at all as an architecture website… I also found some real good architects who keep blogs, but the problem with a blog is, it depends on the updates. Therefore, even if it is a current project (since some projects run for years), but if the post was 7 months ago, the blog seems abandoned. Besides, it...