Skip to main content

Perempuan Gila

Memang!

ada suatu-suatu masa
lewat senja mahupun tika subuh masih muda
aku ini rasanya seperti gila
perempuan gila yang banyak bicara; banyak tanya; banyak cerita
perempuan gila yang menulis di mana-mana
perempuan gila yang bikin sajak sajak biasa
tiada siapa-siapa sudi baca
tiada siapa-siapa faham maknanya

ada suatu-suatu masa
tika matahari merah menyala mahupun malam gelap membuta
aku ini rasanya seperti gila
perempuan gila yang berbicara dengan jargon-jargon aneh lagi luar biasa
perempuan gila yang menjahilkan manusia dengan saba kata yang tiada makna
perempuan gila yang ke mana-mana bersama pena dan buku lakarnya
tiada siapa-siapa tahu
tiada siapa-siapa mahu

memang!
memang aku rasa gila
sajak-sajak cinta
sajak-sajak derita
sajak-sajak air mata
sajak-sajak kecewa

aku perempuan gila
yang sengaja bercerita melalui sajak-sajak buta
kerana aku tidak mengharap belas dari kamu manusia
biar. biar tiada siapa bisa tafsir sebarang makna
pada bait kata-kata
aku kunci semua rahsia.

"mata-mata kamu mentertawa akan si perempuan gila ini
namun dia tidak peduli
kerna bisik hati melalui puisi difahami oleh Yang Maha Mengerti."

Perempuan Gila
-kiambang-
22052009



Tiba-tiba emo! Huhuuu... bukannya apa, aku kerapkali mendapati monolog dalam diri aku berbunyi puisi... Apabila ada pena di jari.. selalunya akan aku catatkan... Mungkinlah.. pada mata-mata yang membaca, itupun jika ada.. menganggap hanya serumpun perkataan yang aku himpun menjada ayat-ayat aneh. Menyelongkar nota-nota lama, pelbagai catatan puisi aku ketemu... namun sebenarnya, ada suatu kepuasan disebalik berpuisi.. Seperti pemuzik, menghilangkan stress dan bosan mahupun kesepian dengan iramanya.. begitu juga aku.. aku dengan bahasaku.. tidaklah seindah mana... namun ada nikmat untukku.. Seperkara lagi, aku suka berkongsi.. cumanya ada sesetengah perkara yang mana-mana manusia tidak bisa mengerti melainkan diri yang mengalami.. dan ada sesetengah perkara yang amat berat rasanya sudah tidak mampu dibendung.. namun, tidak pula ada sesiapa yang sesuai untuk diluahkan... seperti airmata, jika ditahan curahannya menjadi bisa dalam jiwa... Segala luka yang kuadukan pada Tuhanku, aku terjemahkan dalam bentuk puisi.. kerna itu aku sememangnya tidak berkisah apabila ramai yang katakan mereka tidak faham apa yang ku tulis. Seperti orang gila yang selalu kita ketemu di jalanan, berbicara sendirian namun tiada dapat difahami buah katanya.. begitulah aku.... cumanya.. gila-gila aku, tidak mencederakan sesiapa... bukankah lebih baik daripada waras tetapi bercerita fitnah dan mengapi sengketa.

:: jika punya masa, jemput ke laman puisi kiambang untuk membaca bicara gila dariku~

Comments

Popular posts from this blog

Asrama

Oh, my dear nephew is enrolling to Maahad today. Oh, I could see his murky face when he kissed me goodbye… Sorry dear, makcik tak hantaq, malas nak menyempit kereta… the thought of being sent away from home for the first time must be dreadful… oh, I know it well… masuk asrama memang tak best. Anyways, you’re a boy, you must do well… It reminds me of my first day being away from home. I rushed for a shower the moment I saw my ayah’s car left the school yard. It was still early for a late noon shower, but all I wanted was just to cry (out of anyone sights, since that I found shower is a great place to shed my tears)… haha… I couldn’t sleep at nights, found it so hard to make friends and follow the rules… For a year, I scribbled everywhere a note ‘ adik nak balik, adik benci asrama ’… wishing that my parents would read and get me out of there… hahaa… Oh, I made it through though… Eventually, a bunk bed did give me some good sleeps, I made lot of friends….oh, but I never really succeede

Transition

Sometimes I wonder if I would still blog after I go back for good since it always turns out that I don’t really blog whenever I return to Malaysia. I’m back in Melbourne again. Despite everything I said about this place. I'm always thankful that I’m studying here. 8 hours is long enough, can’t imagine going further. Let alone going back during a short winter break like I just did. Haha… However, regardless how good Melbourne is, coming back here is never easy. It is not the place, it’s the transition. Travelling is tiring. Yes, like yesterday, I had to take two flights, one from Penang to KL, then KL to Melb, it is a lot more tiring for someone like me who could barely sleep in a plane. That’s why I enjoy traveling during the day and taking a window seat. I enjoy day dreaming while staring at those fluffy white clouds. Haha.. Weather change changes everything. I had never went back during winter before. So that was my first time experiencing an abrupt change from a

Creepy Me in my Poems

For the first time in my architecture-life, I'm bringing my poems into architecture. What's more interesting is, I use my poems in their original form, by this I mean, in Malay language. Now everybody in my class knows how Malay language sounds like. ahaha... The project is pretty much investigating the space between poems. The atmosphere of hearing two poems recited simultaneously. Sounds that make space, space that's defined by sound. Seriously, I don't really know how it'll work out... but hey, just having some experimentation with stuff a bit off-architecture... a break from my headache major project. Plus, I kinda enjoy making people listen to my poems without expecting them to understand a word... rather then, reciting to a bunch of people who understand but couldn't 'appreciate' them... and yeah, I receive some flattering comments from 'mat-salleh' course mate like... "when something is well written, even you can't understand it..