PENAT Sesat di rimba penuh ranjau Janggal pada redup semuanya hijau Rindu pada lampu kota berkilau-kilau Bosan, benci, sakit hati bagai nak keriau Kejut budaya rimba Asing, lebih dari sumbang si kera Memang rasa diri sebatang kara Bicara: Ah! Ini hanya mula Tamatnya entah bagaimana Sedang yang dirasa hanya seksa Pohon besar, akarnya menjalar-jalar bak ular Biar batang boleh dibuat bersandar Tapi tersadung lalu bercalar-balar Aduh! Pedihnya bagai dikelar-kelar Bedebah! Mau saja ditebang dan dibakar Bicara: Sabar! Sabar! Bila matahari tenggelam Malam pastinya hitam Datanglah nyamuk menerkam Mujur bukan harimau membaham Kaki lenguh, urat terseliuh Sesaat mengeluh Sesaat mengaduh Badan hanyir bau peluh Sudah, jangan nak mencemuh Tunggu saja menjelang subuh Ada cahaya dapat menyuluh ASR’22092007- 11 Ram 1428, Melbourne *herm..puisi kali ini temanya lain sikit dari tema2 biasa posts kat blog ni..huhu.. ni sekadar mo...
"Be kind, for everyone you meet is fighting a hard battle."